Thursday, August 16, 2007

FTZ Batam, bukan contoh yang baik..

Kendati sudah ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) menyeluruh, ternyata Batam-Rempang-Galang bukanlah contoh yang baik untuk sebuah FTZ.
Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bidang Pengembangan Regional dan Hubungan Otonomi Daerah Max H. Pohan menegaskan pembangunan selama tiga decade di pulau itu belum mencerminkan keberhasilan yang diharapkan.
“Di Batam, bukannya industri yang berkembang tapi justru bisnis property dan ruko yang merajalela. Batam bukan contoh yang baik untuk sebuah FTZ,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Selain Batam-Rempang-Galang yang ditetapkan sebagai FTZ menyeluruh, pemerintah juga menetapkan Pulau Bintan dan Karimun sebagai FTZ enclave.
Dia mengemukakan pengembangan Rempang dan Galang pun belum tentu bisa terealisasi dalam waktu cepat mengingat selama ini pun kedua pulau ini masih berupa lahan kosong dan jadi sarang penyelundupan.
“Coba sebutkan satu saja keberhasilan di Rempang dan Galang, tidak ada. Padahal sudah ada jalan dan jembatan yang menghubungkan pulau di gugusan itu,” papar Max.Dia menjelaskan penetapan satu wilayah sebagai FTZ itu bukan sembarangan dan pemerintah di daerah harus memahami definisi dari FTZ tersebut. “Pemerintah daerah harus menyiapkan sarana dan prasarana pendukung di lokasi yang ditetapkan sebagai kawasan bebas.”

No comments:

Post a Comment