Tuesday, January 1, 2008

Batam Terjepit Dua Zona Waktu

Batam, 31 Desember 2007 pukul 22.15. Jalanan di down town Nagoya terlihat lengang. Penumpukan massa terkonsentrasi di beberapa lokasi seperti Harbour Bay Food Court, Dataran Engku Putri, Pantai Pasir Putih, Tanjung Uma, Marina WaterFront City, dan Pantai Nongsa.

Dari rumah, saya memutuskan untuk menuju Harbour Bay Food Court karena konon kata orang dari lokasi itu kita bisa melihat kembang api Tahun Baru di Singapura. Antara percaya dan tidak, tapi hati ini tetap memutuskan untuk berkunjung ke tempat itu.

Perkiraan awal, masyarakat akan tersedot ke Engku Putri atau Mega Mall di Batam Centre, tapi dugaan itu salah karena Harbour Bay juga dipadati masyarakat yang juga punya niat yang sama dengan saya. Akhirnya, setelah berputar-putar tiga kali, tidak satu pun kursi kosong bisa ditemukan.

Saya dan istri pun memutuskan untuk beranjak dari tempat itu dan menuju Nagoya. Niat pun berubah, tidak lagi ingin melihat pesta kembang api melainkan mencari tempat makan Mie Ekonomi. Pilihan jatuh di Pujasera Okky yang berada di depan Pujasera A1 (Happy Pub). Beruntung suasana sepi di sana, sehingga acara makan Mie Ekonomi berlangsung sukses.

Setelah kenyang, kami pun berpindah ke Pujasera A1 untuk bergabung dengan teman-teman. Dan seperti yang sudah terlihat dari luar, pujasera itu dipadati orang yang ingin makan dan merayakan Tahun Baru. Kursi-kursi dipadati oleh wisman asal Singapura yang didominasi oleh etnis China. Hanya sedikit tamu dengan wajah lokal, termasuk saya, istri, dan teman saya.

Alunan musik live yang dilantunkan oleh penyanyi asal Jakarta membuat suasana semakin meriah. Mulai dari lagu dangdut sampai lagu Mandarin dibawakan oleh si penyanyi yang tampil lumayan seksi. Pengunjung pun tak sungkan memberikan amplop sembari berjoget di depan panggung.

Kami pun asyik dengan obrolan sambil menikmati hidangan kepiting, ayam goreng, sup ikan, dan es longan. Dan saya yang duduk membelakangi panggung terpaksa harus bolak balik badan untuk melihat si penyanyi menggoyang-goyangkan badan dan menyibakan rambutnya.

Jam baru menunjukkan pukul 22.50, dan tiba-tiba, dari belakang panggung kembang api ditembakkan ke udara berulang-ulang. Di tengah kerumunan, para wisman Singapura serentak membunyikan terompet sembari mengucapkan teriakan"...Happy New Year..."

Whadda hell, what time is it?? Kami kaget sesaat, sebelum sadar ternyata di Singapura saat yang bersamaan sedang merayakan Tahun Baru 2008. Dua screen besar menayangkan secara langsung pesta tahun baru di Vivo City Singapura. Kembang api semakin semarak di atas langit yang masih kosong. Dari kejauhan terdengar bunyi-bunyi letupan kembang api, hampir dipastikan saat itu beberapa lokasi di Batam tengah merayakan Tahun Baru 2008 pada pukul 23.00.

No comments:

Post a Comment