Friday, December 28, 2007

The Long Road to Heaven..

Pagi tadi, saat saya mau berangkat kerja dari tempat tinggal di seputaran Kabil-Batam, saya melewati jalan rusak yang kini sedang dibangun gorong-gorong. Sungguh sebuah pemandangan yang menyedihkan, ketika saya melihat puluhan kendaraan berbaris antri saat hendak melewati jalan rusak itu.

Kemacetan itu disebabkan oleh sebuah truk kontainer yang terperosok dalam lubang sehingga mengakibatkan kendaraan yang berada di belakang truk tersebut harus rela memperlambat jalannya. Of course, karena di depan melambat maka yang dibelakang pun melambat dan terjadilah antrian panjang mulai dari lokasi jalan rusak hingga ke simpang KDA.

Tak bosan-bosannya saya melalui forum blogger tercinta ini menyampaikan uneg-uneg terkait kinerja Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam yang tidak becus mengurus pulau tercinta ini.

Kenapa gorong-gorong itu tak kunjung selesai? Kenapa jalan alternatif tidak diperbaiki dulu? Kenapa jalan akses menuju Bandara Hang Nadim yang melewati jalan baru juga mengalami nasib yang sama alias rusak parah. Kenapa semua jalan di Batam ini rusak parah, kenapa..oh kenapa..

Kalau dibilang Pemda dan OB tidak punya duit, rasanya mustahil karena Walikota masih bisa menaikkan tunjangan pejabat yang sama sekali tidak ada kerja. Jangan marah pak cik, kalau anda bekerja pasti Batam sudah nyaman. Tapi ini, sama sekali tidak ada kenyamanan berkendara di pulau tercinta.

Seorang teman pernah berkata, seandainya Pemkot Batam tidak ada, saya yakin Pulau Batam akan tetap berjalan alias tidak terpengaruh sedikitpun. Paling-paling, tidak ada lagi pak Camat yang meneken KTP dan akte kelahiran.

Sebenarnya posisi OB sudah sangat strategis. Karena dia yang membangun pulau ini dari awal sehingga mengerti betul konsep awal pengembangannya. Tapi sayang, OB pun terdegradasi. Konsep cantik yang disusun tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya.

Kawasan asri hanya bisa dijumpai di wilayah Sekupang, sisanya, ibarat lokasi habis diterpa badai topan dan tsunami. Hutan gundul, gersang, jalanan kotor, tiada pohon di jalanan, tiada trotoar buat pejalan kaki, rumah liar berserakan di mana-mana, dan sebagainya.

Dear blogger, saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan Batam, tapi memang begitulah adanya. Apa hebatnya Pulau Batam? itulah pertanyaan seorang teman dari Manokwari, ketika berkunjung ke pulau ini.
Memang betul, apa hebatnya sih pulau ini, lha wong penyelenggara pemerintahannya saja tidak mampu membangun jalan. Jalan berlobang dibiarin, dia biarkan rakyat menyumpah serapah, dia habiskan ratusan uang rakyat untuk program yang tidak jelas.

Sambil menulis blog ini, saya membayangkan bakal kembali melewati jalan rusak dekat gorong-gorong. Rutinitas yang sama sekali tidak mengenakkan dan menyedot energi serta dosa karena terus menerus menyumpah.

Tak tau, apakah sumpah kami pengguna jalan ini didengar Tuhan seperti kata para kiyai, doa kaum terzolimi akan mendapat prioritas. Tapi kembali lagi, siapa yang menzolimi dan terzolimi, tak jelas. Yang pasti, jalan pulang ke rumah bakal melelahkan..

1 comment:

  1. if i can suggest u, why dont u moving to another complex which is far from damage road..hehehe..just kidding..

    be patient my friend..
    this road will no longer finish then u can enjoy the ride..

    i hope i can visit your city
    and enjoying your damaging road too..

    hahahaha.

    your college from singapore,

    ReplyDelete