Tuesday, March 6, 2007

Industri galangan kapal Batam semakin prospektif

BATAM: PT Trikarya Alam Shipyard, satu PMDN perkapalan di Batam, berhasil menyelesaikan pesanan satu dari 10 kapal pengangkut batu bara (coal carrier) kapasitas 10.000 ton senilai lebih dari US$70 juta.

Peluncuran kapal bernama MV Grace Ocean itu membuktikan kemampuan industri galangan kapal Batam untuk membangun kapal-kapal besar bagi kepentingan sector industri lainnya.

Ismeth Abdullah, Gubernur Kepulauan Riau, menegaskan Pulau Batam sudah ditetapkan sebagai basis industri galangan kapal di Indonesia dengan lebih dari 80 perusahaan beroperasi di sini.

“Mulai dari jasa pembuatan, perbaikan, dan docking kapal sudah bisa dilakukan di Batam. Perusahaan jasa transporter dalam dan luar negeri pun sudah mulai memesan kapal dari sini,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Kapal pesanan PT Jaya Samudera Kurnia itu akan mengangkut batu bara dari lokasi pertambangan di Kalimantan Selatan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Banten.

Adapun batu bara yang diangkut tersebut merupakan pesanan PT Indonesia Power untuk memasok kebutuhan bahan bakar pembangkit mereka di beberapa lokasi.

Sementara itu David BAK, Direktur Utama PT Trikarya Alam Shipyard (TAS), mengatakan dibutuhkan waktu kurang lebih 11 bulan untuk menyelesaikan satu unit kapal angkut batu bara kapasitas 10.000 ton ini.

“Kami sudah berhasil meluncurkan satu dari 10 kapal jenis ini dan selanjutnya akan kami selesaikan dalam beberapa tahun ke depan,” paparnya.

PT TAS merupakan satu dari 80 industri galangan kapal yang beroperasi di sepanjang pesisir Sekupang hingga Tanjung Gundap, Pulau Batam. Selain menerima pesanan usaha angkutan kapal local, industri galangan di pulau ini juga mendapat pesanan dari luar negeri.

Data Asosiasi Industri Galangan Kapal Batam menyebutkan industri galangan kapal Batam tidak menerima pesanan lagi atau full booked hingga 2009. Ini disebabkan banyaknya para pemesan dan masa penyelesaian satu unit kapal yang lama.

Dennis SK Jang, Direktur Utama PT Jaya Samudera Kurnia, perusahaan jasa transporter batu bara, mengemukakan kemampuan industri galangan kapal dalam negeri untuk membuat kapal kapasitas besar sudah terbukti.

“Biasanya kami memesan kapal dari Eropa dan Korea Selatan, tapi ternyata ada shipyard di Batam yang mampu memenuhi kebutuhan kami.”

SDM

Ismeth mengatakan prospek industri galangan kapal di Batam yang semakin baik memicu kebutuhan tenaga kerja local khususnya tenaga las listrik (welder) juga makin meningkat.

“Batam masih membutuhkan 5.000 tenaga welder untuk bekerja di 80 industri galangan yang ada di pulau ini,” tuturnya.

Untuk memasok mendukung kebutuhan ini, Politeknik Batam dan Balai Latihan Kerja Provinsi Kepri akan mengirimkan 15 tenaga pelatih khusus welder selama tujuh minggu di Singapura sebagai salah satu komitmen kerjasama dua negara dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus.

3 comments:

  1. I'm Ferdik Yudhatama TIG Welder.Jakarta Based.I'm ready going to Batam if you want me to come(Anytime).

    08129990895

    ReplyDelete
  2. i'm ahlan from naval architec diponegoro university, i want to KP ( Kerja Praktek) in batam can u give recomandation the ship yard and clasification at batam,thank u

    085640345310
    vacry_nvl2606@yahoo.com

    ReplyDelete
  3. I am andhi kusuma...
    i live in batam and get study at naval architecture diponegoro university...
    I will go home and get job in batam...
    if u have recomendation,,please contact me...
    085668192212
    kusuma.andhi@yahoo.com

    ReplyDelete